Selasa, 15 Desember 2015

Manajemen Strategi dan Mutu Pendidikan Islam



Mata Kuliah Manajemen Strategi dan Mutu  Pendidikan Islam


OLEH : MUCHAMAD ULIL ABSOR, S.Pd.I MP-14094

1.       Secara umum yang dimaksud dengan penjaminan mutu adalah proses penetapan dan pemenuhan Standar mutu secara konsisten dan berkelanjutan sehingga konsumen, produsen, dan pihak lainnya yang berkepentingan memperoleh kepuasan. Dengan demikian, penjaminan mutu pendidikan adalah proses penetapan dan pemenuhan standar mutu pengelolaan pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Dalam kasus ini, semua kebutuhan terpenuhi tapi dalam meningkatakan mutu pendidikan tidak dapat terlaksana dengan baik. Hal-hal yang
perlu di perhatikan oleh Yayasan dalam meningkatkan mutu pendidikan terdapat empat usaha mendasar yang harus dilakukan dalam suatu lembaga pendidikan, yaitu :
a.       Menciptakan situasi “menang-menang”  (win-win solution) dan bukan situasi “kalah-menang” diantara fihak yang berkepentingan dengan lembaga pendidikan (stakeholders). Dalam hal ini terutama antara pimpinan lembaga dengan staf lembaga harus terjadi kondisi yang saling menguntungkan satu sama lain dalam meraih mutu produk/jasa yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut.
b.      Perlunya ditumbuhkembangkan adanya motivasi instrinsik pada setiap orang yang terlibat dalam proses meraih mutu. Setiap orang dalam lembaga pendidikan harus tumbuh motivasi bahwa hasil kegiatannya mencapai mutu tertentu yang meningkat terus menerus, terutama sesuai dengan kebutuhan dan harapan Yayasan.
c.       Setiap pimpinan harus berorientasi  pada proses dan hasil jangka panjang. Penerapan manajemen mutu terpadu  dalam pendidikan bukanlah suatu proses perubahan jangka pendek, tetapi usaha jangka panjang yang konsisten dan terus menerus.
d.      Dalam menggerakkan segala kemampuan lembaga pendidikan untuk mencapai mutu yang ditetapkan, harus dikembangkan adanya kerjasama antar unsur-unsur pelaku proses mencapai hasil mutu. Janganlah diantara mereka terjadi persaingan yang mengganggu proses mencapai hasil mutu tersebut. Mereka adalah satu kesatuan yang harus bekerjasama dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain untuk menghasilkan mutu sesuai yang diharapkan.
2.      Langkah-langkah dalam memperbaiki hubungan kerjasama dengan masyarakat dan para stake holder yang pertama
a.       Ajak mereka berbicara dan dengarkan apa yang akan ia tanyakan
Kita harus mengetahui apa saja yang ia inginkan jika mereka menjalin hubungan dengan kita, kita harus memahami setiap perkataannya, saran dan kritiknya yang akan memberikan perubahan positif terhadap kemajuan yayasan.
b.      Jalin komunikasi yang baik
Berbicara yang baik, santai dan sopan, anggap seperti sudah akrab jadi mereka tidak akan merasa sungkan apabila memberikan saran untuk kemajuan yayasan dan lembaga pendidikan yang kita kembangkan.
c.       Harus legowo, jangan mudah tersinggung
Kita harus selalu melakukan pendekatan baik secara langsung atau tidak langsung, Jangan mudah tersinggung terhadap perkataan dan perbuatan mereka
d.      Tetap memberikan tanggapan terbaik walaupun kadang saran yang diberikan menyakitkan hati
terkadang kita menghadapi masyarakat atau stake holder yang menyebalkan kita harus sabar dan jangan sakit hati, karena mungkin mereka cuman menguji kita
e.       Jalin komunikasi berkesinambungan
Jalin komunikasi setiap saat, dengan begita kita akan mengetahui kekurangn, kelemahan dan kelebihan yang kita miliki. Setelah itu kita akan memperbaiki kelemahan dan kekurangan lembaga kita. Karena jika komunikasi berjalan terus menerus kita akan mudan dalam membina hubungan yang baik dengan masyarakat dan stake holder.
f.       Pahami karakter dan sifat-sifat mereka
Kita harus memahami karakter dan sifat masyarakatdan stake holder yang kita dekati karena dengan memahami karakter dan sifat kita bisa memahami apa yang diinginkan.
g.      Secepatnya meminta maaf apabila kita melakukan kesalahan
Terkadang kita tidak sengaja atau bahkan dengan sengaja melakukan kesalahan maka dari itu kita harus secepatnya meminta maaf, karena tidak baik apabila  membiarkan masalah berlarut-larut. Karena bisa merugikan diri kita dan lembaga pendidikan yang kita kembangkan.
3.      Faktor-faktor penentu dalam pengembangan mutu pendidikan
Menurut saya mutu pendidikan di sekolah dapat diartikan sebagai kemampuan sekolah dalam pengelolaan secara operasional dan efisien terhadap komponen-komponen yang berkaitan dengan sekolah, sehingga menghasilkan nilai tambah terhadap komponen tersebut menurut norma/standar yang berlaku. Dan saya mencoba mendeskripsikan mutu/keberhasilan pendidikan dari tiga sisi; yaitu: prestasi, suasana, dan ekonomi.
a.       Prestasi
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
b.      Suasana
Suasana yang aman, nyaman dan kondusif antara pemangku kepentingan seperti Yayasan, komite, kepala sekolah, pendidik, tenaga pendidik dan masyarakat saling membantu dan tidak ada sesuatu yang ditutup-tutupi.
c.       Ekonomi
Ekonomi yang mapan bisa membuat suatu mutu pendidikan yang baik, karena bisa membuat imajinasi dan kemampuan pendidik bertambah.
4.      Strategi saya dalam menilai keberhasilan pengembangan pendidikan seperti dalam menilaikeberhasilan marketing
a.       Brand Awareness
Cara mengetahuinya adalah dengan melakukan wawancara langsung kepada konsumen dan calon konsumen di suatu wilayah. Pertanyaannya cukup mudah, yaitu tanyakan sekolah/ lembaga pendidikan yang mereka sukai. Semakin banyak yang mengenal dan tertarik, berarti  strategi dan program sekolah berhasil.
b.      Customer Satisfaction
Kepuasan orang tua siswa sangat penting karena apa sih sebenarnya tujuan kita membuat sebuat lembaga pendidikan? Tentunya kepuasan orang tua siswa? Makanya ada tahapan: know-trial-purchase-repurchase-loyal. Puncak dari customer satisfaction adalah loyalitas pelanggan. Dalam hal ini orang tua siswa diartikan sebagai Pelanggan. pelanggan yang puas biasanya akan melakukan pembelian ulang dan semakin loyal. Strategi dan program marketing yang berhasil akan mendorong peningkatan kepuasan pelanggan. Semakin tinggi kepuasan pelanggan, maka semakin baik bagi perusahaan.
c.       Image
Biasanya masyarakat lebih mementingkan tampilan dalam hal ini lembaga pendidikan harus berani mengubah bahkan mengganti image buruk yang sudah ada dan diganti dengan image yang lebih baik. Seperti kerapian siswa, kehadiran guru harus tepat dan lain sebagainya.
d.      Coverage
Wilayah pendaftaran peserta didik yang semakin luas serta merata sesuai dengan rencana dan target penerimaan peserta didik baru. ini adalah indikator keberhasilan strategy dan program.
5.      Langkah-langkah tindak lanjut dalam pengambilan sikap untuk meningkatkan mutu pendidikan.
1.       Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat
2.       Ketersediaan sumber belajar.
3.       Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
4.       Memilih dan menetapkan isi dan muatan (bahan ajar)
5.       Merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang sesuai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar